cHeYa
this site the web

Tanda Cinta

❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Kpd,  hamba Allah
Di bumi Allah.

Allah Azza wa Jalla berfirman;
*“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar,* mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.[At-Taubah:71]

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al Hujurat: 10).

“.......Dan aku memberi nasehat kepadamu........” (QS. Al A’raf: 62).

Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman yang saling menasehati dalam kebaikan.  Dan semoga kita diberikan hati yang lembut dalam menerima tanda cinta dari saudara kita.

Mengutip perkataan Hasan al bashri rahimahullah,
*“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian.*
Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya.
Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat.
Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah ‘Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya.
*Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati-hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian serta aman dari lupa dan kekhilafan.*
Maka terus meneruslah berada pada majelis-majelis dzikir (majelis ilmu), semoga Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni kalian.
*Bisa jadi ada satu kata yang terdengar dan kata itu merendahkan diri kita namun sangat bermanfaat bagi kita.*

*BERTAQWALAH kalian semua kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.”*

SAUDARAKU...
IMAN ITU BISA BERTAMBAH DENGAN ILMU.  DAN IMAN BISA BERKURANG DENGAN MAKSIAT.
DUNIA SEBENTAR,  AKHIRAT TARGET HIDUPMU. 
MAKA PUTUSKANLAH SEMUA HAL YANG BISA MENJAUHKANMU DARI ALLAH AZZA WA JALLA...
MAKA MENJAUHLAH DARI HAL-HAL YANG BISA MEMBUATMU MASUK NERAKA ATAU TERTUNDA MELIHAT WAJAH ALLAH AZZA WA JALLA DI SURGA.
MANUSIA BISA MELAKUKAN KESALAHAN DAN MELAMPAUI BATAS.  DAN ORANG-ORANG YANG SEGERA BERTAUBATLAH,  ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG.

“......Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An-Nur : 31)

“......Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

“Katakanlah: Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni semua dosa dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. *Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”* (QS. al-Hadîd : 20).

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (jalan kebajikan dan jalan kejahatan)” (QS Al-Balad: 10).

*Maka, apa yang akan menjadi hujjah bagi kita ketika kita tidak mengamalkan ilmu?* Ketika kita amar ma'ruf nahi munkar namun melalaikan diri kita sendiri? *Jangan mengikuti langkah-langkah syaitan dan jangan membantu syaitan untuk menyesatkan orang-orang beriman.*

Tidakkah ingat bahwa syaitan berusaha menggelincirkan orang-orang beriman.  Mereka ingin pahala kita hilang atau berkurang.  Mereka berusaha agar ada perselisihan di antara orang-orang mukmin. Mereka berusaha mencerai beraikan barisan dakwah. Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, Allah pasti akan menolongnya dari fitnah itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang dipilihNya dan diberikanNya petunjuk. 

Wahai saudaraku...
Tidakkah ingat bagaimana penghuni neraka ingin kembali ke dunia?  Tidakkah ingat bahwa di antara balasan dari keburukan adalah keburukan setelahnya, sebagaimana balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya? Tidakkah ingat bahwa ajal bisa datang kapan saja?  Dan tidakkah takut ajal datang tatkala bermaksiat sendirian.

Sesungguhnya Rabb kita MAHA MENDENGAR,  MAHA MELIHAT,  MAHA MENGETAHUI APA YANG KITA TAMPAKKAN DAN KITA SEMBUNYIKAN....

Antara yang haq dan yang batil tidak akan pernah bersatu.  Dan satu keburukan bisa mengajak keburukan-keburukan lainnya.
Maka...  Ingatlah akan pemutus kelezatan... KEMATIAN.

Dari An Nu’man bin Basyir
radhiallahu’anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
*” Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya di neraka adalah seseorang yang memakai dua sandal neraka yang memiliki dua tali. Kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana mendidihnya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih dari siksaannya. Padahal siksaannya adalah yang paling ringan diantara mereka ”* (HR. Muslim no. 213).

Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “ Neraka (Jahannam) pada hari kiamat akan didatangkan, ia memiliki 70.000 tali. Pada setiap talinya terdapat 70.000 malaikat yang menariknya” (HR. Muslim no: 2842).

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu , Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
“ Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari no. 3265, Muslim no. 2834).

“ Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas ” (QS. Ad-Dukhan: 43-46).

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “ Neraka mengadu kepada Rabb-nya, ia berkata, ‘Rabb-ku, sebagian dariku menghancurkan sebagian yang lainnya. Allah berfirman kepada neraka, ‘Jika demikian maka engkau dapat bernafas dua kali: satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas.’ Maka itulah panas yang paling panas dan dingin yang paling dingin” (HR. Bukhari no. 3260, Muslim no. 617).

*“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras lagi tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan ” (QS. At Tahrim: 6).*

Kemaksiatan itu ada efeknya.  Tidakkah takut diri sulit menerima ilmu jika diri ini banyak dosa?
Bagaimana dengan hafalan kita?  Tidakkah takut hilang atau kita jadi sulit dalam menghafal?
Tidakkah takut hilangnya kenikmatan saat kita beribadah kepada Allah Azza wa Jalla?
Dan jangan menyiapkan musuh di akhriat.  Bagaimana jika orang yang kau dzalimi mengambil pahalamu kelak?  Atau dosa mereka berpindah kepadamu? 
Tidakkah memikirkan akibat dosa kita terhadap keluarga kita atau anak kita?  Jika ingin anak yang shalih,  berusaha untuk menjadi orangtua yang shalih. 

“Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya” (QS. Al Kahfi: 82)

*Bukti cinta yang sesungguhnya adalah dirimu memikirkan bagaimana kebaikan untuk saudaramu tidak hanya di dunia namun juga di akhirat.*  Mencintainya karena Allah dan mencintainya sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri.  Jika kita tidak ingin orang yang dicintai terluka di dunia,  apalagi di akhirat?

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”  (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45).

Ada tiga perkara yang apabila seseorang memilikinya akan mendapatkan manisnya iman, yaitu Allah dan Rosul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, dia mencintai seseorang tidaklah dia mencintainya kecuali karena Allah, dan dia tidak suka kembali kepada kekufuran setelah Allah membebaskan darinya sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam api.” (HR. Bukhari)

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, ”Teman-teman akrab  pada hari (kiamat) nanti sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”(QS. Az Zukhruf : 67).

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesembahan lainnya dan tidak membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina dan barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat hukuman yang berat. (Yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun , Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan : 68-70)

*Surga, hanya pantas diperdagangkan dan dibeli oleh para pedagang dan pembeli kelas tinggi, yaitu mereka yang siap mencurahkan segenap kesungguhan dan perjuangan mereka, dengan jiwa, raga dan harta, untuk meraih kesempurnaan iman dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Merekalah orang-orang yang memiliki selera yang tinggi, yaitu selera untuk mendapatkan balasan yang tinggi, yaitu Surga.*

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya barang dagangan Allah sangat mahal, dan ketahuilah bahwa barang dagangan Allah adalah surga.  (HR. at-Tirmidzi (no. 2450) dan al-Hakim (4/343))

Mengutip faedah dari tausyih ustadz khalid (semoga Allah ampuni jika ana salah), "Sampai kapan mau menunda taubat nih? Sampai kapan masih menyisihkan kemaksiatan dalam hidup kita? Mau sampai kapan? Sholat jadi ga khusyuk,  sulit menangis dan kenikmatan ibadah bisa berkurang. Orang-orang yang membendung kita dalam kemaksiatan apa mau mereka menunggu kita menginap di kuburkan sehari saja?  Mereka mungkin akan sibuk dengan kehidupannya.  Sudah tutup nih pintu dosa.

Dengan ijin Allah,  saat kita sudah memahami riba, sudah bisa meninggalkan musik,  sudah bisa memakai pakaian syar'i,  sudah ada keinginan hadir di majelis ilmu bahkan menjadi tim dakwah,  maka syaitan akan masih tetap berusaha gangguin kita dan mencari celah untuk menjauhkan kita dari jalan yang Allah ridho.

ﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ

Mengutip perkataan Nabi Syuaib Alaihissalam,
*".......Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepadaNya-lah aku kembali."* (Qs Hud 88)

Semoga Allah ampuni kesalahan kita dan semoga Allah menggantikan kesalahan kita dengan kebaikan.

اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

*Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya*. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’)

Semua yang telah terjadi tercatat di lauh mahfidz,  50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.  *Dan jika ada yang membaca tulisan ini itu semua karena kehendak Allah. Bisa menjadi peringatan bagi yang menulis dan yang membaca.* Semoga Allah mudahkan kita dalam meninggalkan apa-apa yang Allah tidak sukai dan memudahkan kita dalam ketaatan kepadaNya. Lakukan semua karena Allah.  Tidak ada alasan terbaik melakukan sesuatu kecuali hanya karenaNya.  Wallahu a'lam.  Semoga Allah ampuni jika ana ada kesalahan. Hanya Allah yang memberikan pertolongan.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

- Self Reminder -

🖋 N Ziyan
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies