cHeYa
this site the web

-- Yang Mengalahkan Keyakinan Seorang Motivator --

Pada suatu hari, sahabat saya yang bernama Sigit berkata, ”motivator itu ibarat layang-layang yang terbangnya berlawanan dengan arah angin. Pola pikirnya berbeda dengan kebanyakan orang.” Dalam hati saya berucap,”Saya mengagumi Tuhan yang menciptakan dan memberikan anugerah pada mereka sebuah hati yang begitu bening.” Beda halnya dengan teman saya Vans yang kurang menyukai motivasi. Vans menganggap motivasi itu lebih cenderung memakai logika yang bisa membuat manusia memiliki kepercayaan diri yang berlebihan dengan apa yang telah dimilikinya. Padahal, Tuhan lah yang berkehendak. Menurut saya ada benarnya, kadang ada motivasi yang seperti itu. Motivasi yang terlalu berlebihan dan tanpa menekankan bahwa semua adalah peranan dan kehendak Tuhan akan membuat manusia menjadi sombong dan lupa siapa dirinya yang sebenarnya. Karena itu, segala macam bentuk motivasi alangkah lebih baik bila kita filter mengingat tidak semua pemikiran motivator dapat kita terima karena pemikiran mereka kadang juga kurang tepat. Namun, bagi saya motivasi sangatlah penting dan tanpa kita sadari kita seringkali berkomunikasi dengan motivator-motivator kita seperti keluarga, teman atau pasangan kita.

…………….. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (An Nisaa' 36)

Menurut saya, Motivator itu ibarat enzim yang berfungsi sebagai katalisator yang sifatnya mempercepat reaksi substrat. Ia tidak selalu harus berdiri disebuah panggung atau podium untuk memberikan presentasi yang membius, namun bisa juga memberikan presentasi dari hal yang terlihat kecil seperti memberikan doa dan dukungan ketika ada teman yang sedang patah semangat. Hal itu berarti hampir setiap orang memiliki potensi menjadi motivator baik untuk dirinya sendiri maupun untuk memotivasi orang lain. Bila enzim dipengaruhi oleh ph, suhu, koenzim dan inhibitor maka yang mempengaruhi kadar besar atau kecilnya potensi motivasi tiap individu berbeda meliputi hikmah yang diberikan Tuhan, kadar niat dan kemampuan individu tesebut untuk mengembangkan potensi dengan apa yang masih ada dalam kendali mereka dan lingkungan yang mendukung.

………….. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (Ali 'Imraan 13)

Motivator adalah mereka yang pernah terluka namun mereka berusaha belajar dari semua itu, mereka yang berusaha mengambil sisi positif dari hal-hal yang terjadi, mereka yang mau berpikir, mengakui kesalahan dan berusaha memperbaikinya, mereka yang tak mudah putus asa dan tak mudah menyerah, mereka yang ingin berbagi ilmu dengan yang lain demi ridha Tuhannya, mereka yang ingin bermanfaat bagi orang lain dengan cara yang mereka inginkan dan mereka yang keyakinannya akan pasti kalah dengan kehendak Tuhan yang berkuasa atas ciptaanNya.

Katakanlah : "Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu. Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (Allah) memberi petunjuk untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tersesat, maka sesungguhnya ia hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan aku bukan penjaga atas dirimu. "Dan ikutilah (Al Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan bersabarlah kamu sehingga Allah memberi keputusan, dan Dia sebaik-baiknya pemberi keputusan (Q.S Yunus 108-109)

.................... Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (Al Maa'idah 54)

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al Israa' 70)

Di Belanda, para petani menginginkan ladangnya subur dengan cara memanfaatkan kincir angin. Kebanyakan dari kita akan berpikir bahwa mengalirnya air ke ladang karena kekuatan kincir dan kekuatan angin. Terlupakah oleh kita tentang siapakah yang berkehendak keduanya berfungsi? Sesungguhnya tidak ada satupun kekuatan dari kincir atau angin. Yang pasti ada adalah kekuatan Tuhan yang menggerakkan keduanya. Seperti halnya ketika kita merasa down, kita berharap ada orang lain yang datang dan memberikan kita semangat. Sesungguhnya kita memiliki Tuhan yang ilmunya begitu luas dan ia tak pernah tidur. Bila kita mau mendengarkan, Tuhan telah berbicara dengan hati kita, Tuhan telah memberikan motivasi dan menghibur kita dengan ayat-ayatNya yang menakjubkan seperti ayat-ayat berikut.

Jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (Al-Hadiid: 23)

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Al-Imran 139)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah ayat 216)

........................... Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (Al Hajj 34). (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka. (Al Hajj 35)

................Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al Maa'idah 6)

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. (Huud 115)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Alam Nasyrah : 6)

Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan diberi pertolongan dari tempat yang tak terduga, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya akan di cukupi segala kebutuhannya (QS Ath-Thalaq: 2-3)

Dan Kami turunkan dari Al-Qur an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur an itu hanyalah menambah kerugian bagi orang-orang yang zalim. (al-Isra : 82)

Niat diri kita ibarat kincir yang merupakan gerbang awal menuju keinginan kita sedangan angin ibarat dorongan semangat dari orang lain. Pernahkah kita menyadari bahwa kunci untuk membuka niat gerbang itu adalah kehendak Tuhan???. Sebanyak apapun kita membaca buku motivasi atau kita mendengar presentasi dari motivator-motivator yang terkenal, bila Tuhan yang menguasai seluruh makhluk tidak berkehendak membuka hati kita, maka ilmu itu tidak akan bisa masuk.

Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. (Q.s. al-Baqarah: 269).

Ketika kita memancing ikan dilaut. Kadang kita berpikir bahwa kita lihai menangkapnya dan merasa bangga memiliki alat penangkap ikan yang canggih. Sebenarnya, Tuhan lah yang menghendaki ikan-ikan itu menuju alat penangkap ikan meski ada dari ikan-ikan itu yang berusaha meloloskan diri. Tuhanlah yang berkehendak alat itu berfungsi. Seperti halnya ketika kita tersentuh dengan tulisan seseorang. Hal itu, bukan karena siapa yang menulis atau seperti apa bahasa yang digunakan namun karena Tuhan yang berkehendak menyentuh hati kita dengan topik dari tulisan-tulisan itu dan Tuhan sangat tahu, orang-orang yang mau menerima petunjuk.

Dan sesungguhnya kepada Tuhan mu lah kesudahannya segala sesuatu. Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. (An Najm 43)

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Al Qashash : 56)

Semua ilmu kebaikan bersumber dari Allah dan Ia memiliki kuasa untuk mengambil ilmunya sewaktu-waktu dari hambaNya. Misal, dengan membuat seorang motivator kecelakaan hingga gagar otak atau amnesia (maaf saya tidak bermaksud mendoakan yang jelek-jelek). Bisa pula Allah memberikan penyakit pada kepalanya yang efeknya mempengaruhi syaraf-syaraf otak sehingga tidak mampu berpikir yang berat-berat. Sesungguhnya, seluruh keyakinan diri kita akan teori dan praktek yang selama ini terbukti berhasil saat kita menerapkannya, seluruh kerja keras kita dan seluruh kepercayaan diri kita tak akan berfungsi bila tanpa kehendakNya.

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (Ali 'Imraan 160)

Banyak jalan menuju keberhasilan dan apapun jalan itu, semoga kita tetap bertemu disebuah menara kemenangan tanpa melupakan bahwa SEKERAS APA KITA BERUSAHA, SEBESAR APA KEYAKINAN KITA, PASTI AKAN KALAH DENGAN KEHENDAK TUHAN DAN HAL INI BERLAKU UNTUK SEMUA MAKHLUKNYA dan motivator termasuk didalamnya.

………….. Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (An Nisaa' 139)

Saya rasa, sebenarnya sebuah tulisan yang dianggap bagus tidak mutlak dilihat dari sebuah kata best seller yang terpampang didepan cover atau disebuah rak bookstore, bukan dilihat dari berapa banyak orang yang membaca, siapa saja yang membaca dan telah tersebar dimana saja, namun sebuah buku yang bagus adalah buku yang pesan-pesan positifnya diambil dan diaplikasikan oleh pembacanya. Sesungguhnya semua ilmu, pasangan hidup, jabatan, harta, pujian, cacian, kecantikan dan titipan Allah yang lain untuk kita selama didunia ini merupakan ujian bagi kita.

”Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku mampu bersyukur atau malah kufur atas nikmat-Nya.” (An Naml : 40)

Semoga Allah mengampuni saya jika karena pengetahuan saya yang kurang luas sehingga saya berbuat dan berbicara salah. Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan mengutip apa yang dikatakan oleh Nabi Allah Syu'aib a.s., sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Qur'an:

"........... Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nyalah aku kembali". (Huud: 88)
Wallahu a’lam bishshawwab. Wassalamualaikum wr wb


Teriring : xgt, kak nunke, kak EA, kak Jalu, kak rio... thanks…


Bumi Allah, 30 April 2008
Best Regards,


c-yakuw
flacheya@gmail.com
http://cheya.blogspot.com

2 comments:

rajuraz said...

sangat menarik, af1 mencopy artikel ini, untuk disebarluaskan.

silakan kunjungi wahidunana.wordpresss.com

Unknown said...

makasih.. gpp... dgn sng hati... salam kenal ya... ;-)

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies